Jakarta — Beberapa organisasi kesehatan meminta pemerintah menunda sementara program makan sekolah gratis milik Presiden Prabowo Subianto setelah laporan bahwa sekitar 500 anak mengalami keracunan massal, yang paling besar dalam sejarah terkait program ini.
Program makan sekolah gratis yang menjadi unggulan ini dirancang untuk membantu gizi anak-anak di sekolah, tetapi kejadian keracunan membuat masyarakat dan pihak terkait mempertanyakan aspek keamanan pangan dan standar pengawasan.
Pemerintah diminta melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab keracunan, apakah karena kualitas bahan pangan, proses distribusi, atau sanitasi di sekolah. Selain itu, NGO juga menekankan pentingnya transparansi, serta penerapan standar higienis dalam pengadaan dan penyajian makanan.
Sementara itu, pemerintah belum mengeluarkan keputusan resmi tentang penangguhan program, tetapi beberapa sekolah di daerah sudah mulai meninjau ulang prosedur keamanan mereka.
