Khutbah Pertama
الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ حَقَّ حَمْدِهِ، وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا. أَمَّا بَعْدُ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullāh,
Pada kesempatan khutbah yang mulia ini, kita akan membahas tema yang sangat dekat dengan kehidupan seorang mukmin yaitu “Taubat yang Benar-Benar Taubat — Taubat Nasūhā.”
Setiap manusia pasti memiliki catatan salah, lalai, bahkan maksiat. Namun Allah, dengan kasih sayang-Nya, tidak menutup pintu kembali. Bahkan Allah sangat gembira ketika seorang hamba kembali kepada-Nya.
Allah Ta‘ala berfirman:
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا ﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (QS. At-Tahrīm: 8)
Ayat ini bukan hanya sekadar seruan, tetapi sebuah perintah yang diikuti janji besar: ampunan, rahmat, dan keselamatan di dunia hingga akhirat.
Apa itu Taubat Nasūhā?
Para ulama menjelaskan bahwa taubat nasūhā adalah taubat yang murni, jujur, dan total. Ia mencakup tiga syarat utama:
- Meninggalkan dosa saat itu juga (الإقلاع عن الذنب)
- Menyesal sungguh-sungguh (الندم على ما فعل)
- Bertekad kuat tidak mengulanginya (العزم على ألا يعود)
Jika dosa itu terkait sesama manusia, maka ada syarat keempat:
- Mengembalikan hak atau meminta maaf (ردّ المظالم)
Manusia Tidak Luput dari Salah
Rasulullah ﷺ mengingatkan:
« كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ »
“Setiap anak Adam banyak berbuat salah, dan sebaik-baik yang bersalah adalah yang banyak bertaubat.”
Hadis ini memberi harapan. Dosa bukan akhir dari segalanya, selama seorang hamba tidak menyerah untuk kembali kepada Allah.
Taubat Para Orang Saleh
Nabi ﷺ yang maksum—yang terjaga dari dosa—beristighfar lebih dari 70 kali dalam sehari, bahkan dalam riwayat lain 100 kali.
Maka jika Nabi saja beristighfar sebanyak itu, bagaimana dengan kita yang setiap hari melakukan banyak kelalaian?
Buah Manis dari Taubat
Allah menjanjikan tiga hal istimewa bagi mereka yang bertaubat:
- Dihapus dosanya, bahkan diganti menjadi kebaikan
﴿ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ﴾
- Dibukakan jalan keluar dari berbagai masalah
- Dikuatkan untuk istiqāmah di atas kebaikan
Taubat bukan hanya menghapus dosa, tetapi juga memperbaiki hidup. Banyak orang yang merasakan hidupnya lebih lapang, tenang, dan berkah setelah sungguh-sungguh meninggalkan dosa.
Jangan Menunda Taubat
Jangan tunggu “nanti”. Jangan menunggu “lebih siap”. Karena maut tidak menunggu kesiapan siapa pun.
Setiap maksiat yang ditunda taubatnya adalah peluang setan untuk mengikat hati, hingga semakin sulit kembali.
Maka cepatlah bertaubat, karena Allah sangat senang menyambut hamba yang kembali.
نَفَعَنِي اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ، وَبِهَدْيِ النَّبِيِّ ﷺ.
Saya akhiri khutbah pertama ini. أقول قولي هذا، وأستغفرُ اللهَ العظيمَ لي ولكم، فاستغفروه، إنَّه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullāh,
Di khutbah kedua ini, kita memperkuat kembali komitmen taubat kita kepada Allah. Taubat bukan hanya untuk orang yang merasa “banyak dosa”, tetapi sebuah kebutuhan ruhani setiap mukmin.
« لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ وَقَعَ عَلَى بَعِيرِهِ »
“Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat seorang hamba daripada seseorang yang menemukan kembali untanya yang hilang.”
Hadis ini menggambarkan bahwa Allah membuka pintu selebar-lebarnya. Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni Allah, kecuali orang yang tidak mau bertaubat.
Doa Taubat
Mari kita tutup dengan doa yang diajarkan Rasul ﷺ, dikenal dengan “Sayyidul Istighfar”:
« اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ »
Doa Penutup Khutbah
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوبَنَا، وَاسْتُرْ عُيُوبَنَا، وَيَسِّرْ أُمُوْرَنَا، وَاجْعَلْ تَوْبَتَنَا تَوْبَةً نَصُوحًا قَبْلَ المَمَاتِ.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا، إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللَّهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
