Setelah Hijrah Kok Hidup Malah Sulit? Inilah Ujian Tanda Cinta Allah
Alhamdulillāh, waṣ-ṣalātu wa-s-salāmu ‘alā Rasūlillāh. Assalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh, hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā.
Kesalahpahaman Tentang Hidup Setelah Hijrah
Sebagian orang berpikir, jika ia sudah salat, sudah taubat, sudah berzakat, sudah berzikir, maka hidupnya akan selalu tenang, senang, dan berkecukupan. Padahal, ketika setelah hijrah dan taubat justru datang ujian, rezeki tersendat, hidup terasa berat—muncul pertanyaan dalam hati: “Mana keadilan Tuhan?”
Inilah awal dari kesalahan berpikir. Orang yang salah berpikir akan salah berbicara, salah bertindak, salah beramal. Padahal dalam Islam, kita diajarkan untuk benar dalam berpikir. Hijrah dan ibadah bukan berarti bebas dari ujian, karena semua Nabi pun diuji oleh Allah.
Setiap Nabi Mengalami Ujian Berat
- Nabi Ayyūb ‘alaihissalām – diuji dengan penyakit yang amat dahsyat.
- Nabi Nūḥ ‘alaihissalām – ditolak oleh umatnya selama ratusan tahun.
- Nabi Yūnus ‘alaihissalām – dilempar ke laut dan masuk ke perut ikan.
- Nabi Muḥammad ṣallallāhu ‘alaihi wasallam – diusir dari Makkah, dilempari batu, bahkan terluka di medan dakwah.
Jadi, kalau ada orang berpikir bahwa orang saleh takkan diuji, berarti ia salah memahami hidup. Salatnya benar, zakatnya benar, puasanya benar — tapi pikirannya salah.
Hidup Adalah Ujian — Dalam Suka Maupun Duka
Allah berfirman:
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kami kamu akan dikembalikan.”
(QS. Al-Anbiyā’ [21]: 35)
Ujian bukan hanya kemiskinan atau penyakit. Jabatan, kekayaan, dan ketampanan juga ujian.
- Nabi Dāwūd ‘alaihissalām diuji dengan kekuasaan.
- Nabi Sulaimān ‘alaihissalām diuji dengan harta.
- Nabi Yūsuf ‘alaihissalām diuji dengan rupa yang tampan.
Ujian datang dalam dua bentuk: kenikmatan dan kesempitan. Orang kaya diuji agar hartanya tidak masuk ke hatinya. Orang miskin diuji agar sabar namun tetap berikhtiar.
Ujian Adalah Bukti Kasih Sayang Allah
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka berusaha mengubah diri mereka sendiri. Gunakan potensi yang Allah beri, jalin silaturahim, berusaha, dan bersabar.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar-Ra‘d [13]: 11)
Doa Para Nabi Saat Diuji
Ketika Nabi Ayyūb ‘alaihissalām ditimpa penyakit berat, ia tidak mengeluh, hanya berdoa:
رَبِّ إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkaulah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”
(QS. Al-Anbiyā’ [21]: 83)
Begitu juga Nabi Yūnus ‘alaihissalām, saat di perut ikan, beliau hanya berkata:
لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”
(QS. Al-Anbiyā’ [21]: 87)
Tidak ada keluh kesah dalam doa mereka, hanya pengakuan dan ketundukan. Itulah hakikat tauhid.
Husnudzon dan Ridho: Kunci Tenang Saat Diuji
Kalau sudah berusaha dan hasilnya belum sesuai harapan, tetaplah husnudzon kepada Allah. Dia pasti punya rencana yang lebih baik. Puncak hubungan dengan Allah adalah ridho.
Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda:
رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا
“Aku ridho Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai nabiku.”
(HR. Abu Dawud)
Ridho menerima takdir adalah derajat tertinggi seorang mukmin.
Penutup: Bersabar dan Minta Pertolongan dengan Salat
Ketika ujian datang, jangan lari dari Allah, justru minta tolong kepada-Nya.
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat; sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 153)
Angkat tanganmu, ucapkan Allāhu Akbar. Katakan dalam hati: “Ujianku besar, tapi Allah lebih besar.” Ingatlah, orang yang bersyukur dan bersabar, keduanya akan mendapatkan surga dan ridho Allah.
Barakallāhu fīkum. Alḥamdulillāh, segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan. Waṣallallāhu ‘alā Sayyidinā Muḥammad, wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi ajma‘īn. Wassalāmu‘alaikum warahmatullāhi wabarakātuh.