“Bisnis Digital Marketing: Peluang Cuan atau Sekadar Jualan Mimpi?”

 


Fenomena ajakan membeli produk digital dengan iming-iming cepat sukses di bisnis digital marketing semakin marak di media sosial. Iklan-iklan tersebut kerap menjanjikan keuntungan fantastis, bahkan dalam hitungan minggu. Namun, masyarakat perlu lebih waspada: apakah tawaran tersebut peluang nyata atau justru penipuan berkedok kursus online?

Pakar pemasaran digital menilai, produk semacam ini bisa menjadi peluang jika benar-benar menghadirkan ilmu praktis yang bisa dipraktikkan, misalnya strategi iklan Facebook, SEO, copywriting, hingga manajemen bisnis online. “Produk digital yang bagus biasanya dilengkapi komunitas, bimbingan mentor berpengalaman, serta contoh kasus nyata. Jadi ada ilmu yang bisa dipakai, bukan sekadar teori kosong,” jelas seorang konsultan marketing independen di Jakarta.

Namun di sisi lain, banyak juga produk digital yang hanya jualan mimpi. Ciri-cirinya mudah dikenali: janji instan seperti “dapat 100 juta dalam seminggu”, mentor yang tidak jelas rekam jejaknya, isi materi dangkal yang sebenarnya tersedia gratis di internet, hingga sistem afiliasi berlapis yang mirip skema ponzi.

“Kalau produk digital itu lebih banyak fokus pada rekrutmen anggota baru ketimbang mengajarkan strategi nyata, masyarakat patut curiga. Itu lebih dekat ke penipuan,” tegasnya.

Masyarakat diminta lebih cerdas memilih. Prinsip aman adalah cek rekam jejak pengajar, bandingkan harga dengan value, dan pastikan ada ilmu yang bisa langsung dipraktikkan. Sebab di era digital, belajar marketing online memang peluang besar, tapi jebakan jualan mimpi juga kian bertebaran.

✅ Checklist: Produk Digital Marketing Ini Peluang atau Tipu-Tipu?

  1. Janji realistis atau instan? → Kalau janji “pasti kaya cepat”, biasanya jebakan.

  2. Ada rekam jejak mentornya? → Cek profil, bisnis yang pernah dibangun, atau portofolio nyata.

  3. Kontennya jelas dan aplikatif? → Apakah diajarkan strategi (iklan, SEO, copywriting), atau cuma motivasi kosong?

  4. Testimoni bisa diverifikasi? → Bukan sekadar screenshot palsu atau akun fake.

  5. Ada komunitas/support? → Kursus bagus biasanya ada forum diskusi, grup belajar, atau live session.

  6. Harga sesuai value? → Jangan sampai harga jutaan hanya untuk e-book tipis yang materinya ada gratis di YouTube.

  7. Bisa dipraktikkan? → Apakah ilmu yang diajarkan bisa langsung dicoba di bisnis kecil, bukan teori muluk?

  8. Ada transparansi materi? → Kursus serius biasanya kasih outline materi yang jelas sebelum orang membeli.

  9. Bukan skema rekrutmen berlapis? → Jika keuntungan hanya dari mencari anggota baru, itu rawan scam.

  10. Kritis sebelum beli → Tanyakan: “Apakah saya membeli ILMU atau hanya membeli MIMPI?”

 

Post a Comment

Previous Post Next Post